Anak obesitas berisiko tinggi mengalami defisiensi zat besi

Obesitas pada anak-anak adalah masalah kesehatan yang semakin meningkat di Indonesia. Selain menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti diabetes dan penyakit jantung, anak obesitas juga berisiko tinggi mengalami defisiensi zat besi.

Zat besi merupakan mineral yang sangat penting bagi tubuh manusia, terutama untuk pembentukan sel darah merah dan transportasi oksigen ke seluruh tubuh. Anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas cenderung mengonsumsi makanan yang tinggi kalori namun rendah zat besi, seperti makanan cepat saji dan makanan olahan.

Defisiensi zat besi pada anak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti anemia, gangguan pertumbuhan, kelemahan otot, dan gangguan kognitif. Anak-anak yang mengalami defisiensi zat besi juga cenderung memiliki daya tahan tubuh yang lemah dan rentan terhadap infeksi.

Untuk mencegah defisiensi zat besi pada anak obesitas, penting bagi orang tua untuk memberikan pola makan seimbang yang mengandung sumber zat besi seperti daging, telur, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau. Selain itu, penting juga untuk mengurangi konsumsi makanan tinggi kalori dan gula serta meningkatkan aktivitas fisik anak agar berat badan tetap seimbang.

Orang tua juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi jika anak mengalami obesitas atau gejala defisiensi zat besi. Dengan pola makan yang seimbang dan gaya hidup sehat, anak-anak obesitas dapat mencegah risiko defisiensi zat besi dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.