Ahli bantah makan daging kambing tingkatkan risiko hipertensi
Ahli kesehatan seringkali menyarankan untuk mengurangi konsumsi daging merah, termasuk daging kambing, untuk mencegah risiko berbagai penyakit kronis, termasuk hipertensi. Namun, beberapa ahli bantah klaim bahwa makan daging kambing dapat meningkatkan risiko hipertensi.
Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Harvard menemukan bahwa konsumsi daging merah, termasuk daging kambing, dapat meningkatkan risiko hipertensi. Daging merah mengandung tinggi lemak jenuh dan kolesterol, yang dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah.
Namun, ahli nutrisi dari Indonesia, Dr. Siti Nurul Hikmah, menolak klaim tersebut. Menurutnya, daging kambing sebenarnya mengandung nutrisi penting seperti protein, zat besi, dan zinc yang dibutuhkan tubuh. Selain itu, daging kambing juga mengandung asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung.
Dr. Siti menyarankan untuk mengonsumsi daging kambing dengan porsi yang seimbang dan diproses dengan baik, seperti direbus atau dipanggang tanpa menggunakan minyak berlebihan. Selain itu, kombinasikan dengan sayuran dan buah-buahan untuk mendapatkan nutrisi yang seimbang.
Sebagai masyarakat Indonesia yang gemar mengkonsumsi daging kambing, penting bagi kita untuk memperhatikan pola makan sehat dan seimbang. Mengurangi konsumsi daging merah, termasuk daging kambing, dan lebih memilih sumber protein nabati seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan dapat membantu mencegah risiko hipertensi dan penyakit lainnya. Jaga kesehatan tubuh kita dengan pola makan yang seimbang dan gaya hidup yang sehat.