Praktisi kesehatan sebut obat tramadol jadi pemicu remaja berkelahi

Sebuah peringatan telah dikeluarkan oleh praktisi kesehatan terkait dengan penggunaan obat tramadol yang dapat menjadi pemicu remaja untuk terlibat dalam perkelahian. Tramadol sendiri merupakan obat penghilang rasa sakit yang umum digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang.

Namun, penggunaan obat tramadol yang tidak sesuai dengan dosis atau resep dokter dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya, termasuk meningkatkan agresivitas dan impulsivitas seseorang. Hal ini bisa menjadi pemicu terjadinya perkelahian, terutama di kalangan remaja yang rentan terpengaruh oleh lingkungan sekitar.

Praktisi kesehatan menekankan pentingnya penggunaan obat tramadol sesuai dengan petunjuk dokter dan tidak boleh disalahgunakan. Remaja diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan, terutama yang memiliki potensi efek samping seperti tramadol.

Selain itu, peran orang tua dan lingkungan sekitar juga sangat penting dalam mengawasi penggunaan obat-obatan oleh remaja. Edukasi tentang bahaya penggunaan obat-obatan tanpa resep medis harus terus ditingkatkan agar remaja memiliki pemahaman yang lebih baik tentang dampak negatif yang dapat ditimbulkan.

Dengan demikian, diharapkan remaja dapat lebih bijak dalam menggunakan obat-obatan dan tidak terlibat dalam perilaku berbahaya seperti perkelahian yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain. Kesehatan dan keselamatan adalah hal yang utama, oleh karena itu penting untuk selalu mengikuti anjuran praktisi kesehatan dan tidak sembarangan dalam mengonsumsi obat-obatan.